Dari berbagai media mainstream yang meliput mengani Suriah, media-media Kurdi yang meliput NES terlihat sebagai pemenang dan menyajikan layanan berita yang masuk akal.
Hal itu terlihat dari empat media dengan viewer yang cukup besar di Suriah.
1. Syria TV
Media TV yang berpusat di Istanbul ini pernah menjadi booming dan harapan penonton untuk berita-berita alternatif.
Bahkan disebut sebagai media oposisi karena lokasi kantornya di Turki. Namun, belakangan penonton mulai sadar dengan pengaruh kuat Hizbullah di perusahaan tersebut.
Bahkan beberapa reporter di Suriah dan Lebanon diduga kuat adalah simpatisan Hezbollah.
Jika dilihat dari tanyangannya menggunakan satire untuk mengkritik rejim Bashar Al Assad tapi tidak pro ke oposisi.
Bagi media ini, oposisi sama saja kurang baiknya dengan pemerintah karena itu jarang me-rely pernyataan oposisi jika mengomentari pemerintah.
2. Orient News
TV ini juga disebut sebagai media oposisi tapi tidak jelas oposisi mana yang dibelanya.
Perusahaan ini sepertinya ingin nampak beroposisi ke rejim tapi tidak menjadi bagian dari oposisi.
Hasilnya editorialnya menunjukkan sentimen negatif ke rejim bahkan dengan vulga. Beda dengan nomor 1 di atas yang lebih ke sindiran.
Berpusat di Dubai dan dimiliki oleh seorang miliarder Suriah.
UAE sendiri saat ini sudah berteman dengan Suriah namun kurang mempunyai hubungan yang baik dengan Hezbollah dan Iran.
Sama dengan di atas, kasus demo warga Daraa yang sudah rekonsiliasi dengan pemerintah dilihat negatif oleh media ini, walau tetap menilai rejim sebagai pihak yang negatif.
3. Media Kurdi
Media-media yang dikelola kalangan Kurdi seperti Rojava TV, NPA Syria dll justru terlihat lebih elegan dan tidak clickbait dalam penyajian beritanya.
Mereka menunjukkan pro terhadap Rojava dan sekarang menjadi pemerintahan di NES Timur Suriah, namun tidak mengabarkan bahwa yang lain mutlak benar atau salah.
4. TV rejim
Media atau TV rejim sebagaimana sebelumnya tidak pernah berubah dan selalu monoton. Rejim selalu benar dan yang lain harus selalu terlihat salah. Yang kadang benar dan salah hanya kalangan Kurdi di NES.
Dari pertarungan media ini terlihat bahwa media pro Kurdi lebih elegan dan nyaman ditonton walau tidak harus bisa dipegang kevalidannya.
Kedua adalah TV dan media pro rejim dan oposisi kurang mendapat tempat di hati media kecuali media level global seperti Aljazeera yang pro oposisi tapi juga berimbang ke rejim dan Kurdi.
Namun, satu hal semua media ini mempunyai persamaan adalah semuanya tidak hadir memberikan solusi bahkan tidak ada upaya untuk mendamaikan pihak-pihk yang terkait.
Ketika berbicara mengenai pengungsi tidak pernah disatukan apa pendapat empat pemerintahan yang ada di Suriah dan apa pendapat Rusia, Turki dan Iran sebagai negara guarantor dan apa pula posisi PBB khususnya utusan khusus PBB.
Semuanya juga tidak meliput secara mendalam, kecuali hanya global, perselisihan tingkat bawah di dalam rejim sendiri. Seperti perang antar kabilah pro rejim di Aleppo, Deir Ezzor dll. Seakan konflik di Suriah hanya terjadi antara rejim, oposisi, kurdi dan teroris.
Begitu juga kurang mendalam dibahas konflik internal di kalangan Kurdi. Sehingga hanya melihat Kurdi diwakili PYD, padahal ada Kurdi yang netral, ada yang pro rejim dan pro oposisi seperti KNC.
Juga seakan perpecahan hanya ada di tubuh oposisi yang kadang dikuliti secara detail seakan perbedaan pendapat itu tidak normal. Padahal sejatinya oposisi lahir justru karena perbedaan pendapat.
0 Komentar