Semakin banyak perkampung pinggir pantai di Indonesia yang tenggelam karena abrasi atau rob.
Kejadian ini banyak terjadi di Sumatera dan Jawa. Di Sumatera khususnya Singkil dan di Jawa khususnya di Bedono, Demak Jawa Tengah.
Pada awalnya lahan yang tenggelam itu adalah sawah, lalu berubah menjadi tambak lalu tenggelam sepenuhnya.
Hal itu diperparah lagi dengan adanya kebiasaan menjual pasir atau membuat batu bata dari lumpur rob yang membuat iklim semakin rusak.
Ada beberapa cara mengatasi ini jika dilihat dari berbagai pengalaman di liar negeri.
1. Membuat tembok pembatas atau reklamasi besar-besaran. Namun hal ini tidak cocok di pedesaan Indonesia kecuali daerah elite dengan investasi besar.
Butuh perawatan dalam skala besar gang bisa membuat kas sebuah desa bahkan kanupaten jebol.
Di Jakarta misalnya air sudah mulai merembes dari dinding pembatas laut.
2. Cara yang paling cocok adalah dengan meniru teladan yang baik yang diamalkan oleh suku Bajo atau Melayu Laut.
Mereka memang membangun rumah di atas laut. Baik dengan reklamasi kecil-kecilan maupun dengan mambangun rumah dengan tiang tinggi ke kedalaman laut.
Bahkan ada beberapa desa di Indonesia Timur yang gotong royong menancapkan tiang-tiang beton di ke dasar laut.
3. Dengan adaptasi rumah apung. Rumah tersebut tidak tertancap ke dasar laut melainkan seperti kapal yang bisa pindah-pindah tapi bentuk rumah.
Konsep rumah seperti ini cocok di wilayah Teluk yang kurang mempunyai ombak besar.
4. Pemerintah desa harus membuat contih terlebih dahulu. Misalnya dengan membangun fasilitas umum, apotik, poskesdes terapung atau di di atas kaut agar penduduk terbiasa.
Hal itu terlihat di Kamboja dan Thailand yang semua fasilitas publik memang ada di atas laut. Ada pertokoan, rumah ibadah dan pasar.
Semoga sukses.
0 Komentar