Booming Ekonomi SIG dan NES Suriah Ditopang Mata Uang Turki dan AS


Beberapa wilayah dalam kekuasaan pemerintahan interim Suriah (SIG) mengalami booming ekonomi usai membaiknya situasai.

Pusat-pusat industri kembali dibuka dengan sebagaian besar untuk pasar ekspor via Turki atau ekspor ke wilayah lainnya di bawah kontol Bashar Al Assad, SG dan NES.

Fluktuasi mata uang Suriah tidak terlalu terpengaruh kepada pengusaha SIG karena penggunaan mata uang Turki yang sudah masif.

Sektor ekonomi yang sangat diminati di wilayah SIG adalah pertanian, UKM, industri skala kecil dan properti.

Sektor properti menjadi tulang punggung ekonomi, khususnya untuk fase rekonstruksi dan tingginya peminat.

Para pengungsi Suriah yang bekerja di daerah SIG maupun Turki cenderung akan membeli properti baru di wilayah SIG karena belum jelasnya waktu kepulangan ke rumah masing-masing di wilayah yang dikuasai Assad.

Walaupun mereka mempunyai kemudahan memiliki properti di Turki, akan tetapi membeli properti di dalam negeri tetap menjadi pilihan terbaik jika sewaktu-waktu keberadaan pengungsi Suriah di Turki mendapat penolakan dari warga setempat.

Di daerah otonomi NES, juga terjadi oerbaikan ekonomi yang signifikan karena penggunaan mata uang dolar yang tinggi.

Daerah NES memiliki 70 persen ladang migas Suriah sehingga pemerintahan otonomi lokal yang tidak diakui mempunyai sumber ekonomi yang kuat.

Sebelumnya, hampir semua ladang minyak Suriah berada di dalam kekuasaan ISIS dan menjual minyaknya ke pemerintah Suriah.  Itu sebelum ISIS dikalahkan oleh pasukan SDF, institusi resmi angkatan bersenjata NES.

Baca:







Posting Komentar

0 Komentar